Badan kesehatan PBB mengumumkan berakhirnya darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional, yang berlaku selama lebih dari tiga tahun.
COVID-19 tidak lagi memenuhi syarat sebagai “darurat kesehatan global”, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Pengumuman pada hari Jumat datang lebih dari tiga tahun setelah badan kesehatan PBB menyatakan tingkat kewaspadaan tertinggi atas virus yang menghancurkan, yang telah menyebabkan penguncian, melumpuhkan ekonomi dan membunuh jutaan orang di seluruh dunia.
“Kemarin, Komite Darurat bertemu untuk ke-15 kalinya dan merekomendasikan kepada saya agar saya menyatakan berakhirnya darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. “Saya menerima saran itu. Jadi dengan harapan besar saya menyatakan COVID-19 berakhir sebagai darurat kesehatan global.”
WHO mengatakan bahwa meskipun fase darurat telah berakhir, pandemi yang diumumkan pada Maret 2020 belum juga berakhir, dengan lonjakan kasus baru-baru ini di Asia Tenggara dan Timur Tengah. Badan itu mengatakan ribuan orang terus meninggal karena virus corona setiap minggu.
“Ini tidak berarti bahwa COVID-19 berakhir sebagai ancaman kesehatan global,” kata Tedros, menambahkan bahwa dia tidak akan ragu untuk mengumpulkan kembali para ahli untuk menilai kembali situasi jika virus corona mengancam dunia kita.
Tedros mengatakan pandemi telah mengalami tren penurunan selama lebih dari satu tahun, mengakui bahwa sebagian besar negara telah kembali ke kehidupan sebelum COVID-19 muncul. Dia menyesali kerusakan yang telah ditimbulkan COVID-19 pada komunitas global, dengan mengatakan penyakit itu telah menghancurkan bisnis dan menjerumuskan jutaan orang ke dalam kemiskinan.
Tedros juga mencatat bahwa kemungkinan ada setidaknya 20 juta kematian akibat COVID-19, jauh lebih banyak dari yang dilaporkan secara resmi yaitu 7 juta.
“COVID telah mengubah dunia kita, dan itu telah mengubah kita,” ujarnya seraya memperingatkan bahwa risiko varian baru masih ada.
Ketika WHO pertama kali menyatakan coronavirus sebagai darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional pada 30 Januari 2020, itu belum disebut COVID-19, dan tidak ada wabah besar di luar China.
Lebih dari tiga tahun kemudian, virus tersebut telah menyebabkan sekitar 764 juta kasus di seluruh dunia dan sekitar 5 miliar orang telah menerima setidaknya satu dosis vaksin.
Tingkat kewaspadaan tertinggi WHO membantu menarik perhatian internasional terhadap ancaman kesehatan dan memperkuat kerja sama dalam vaksin dan perawatan.
Pencabutannya merupakan tanda kemajuan yang telah dicapai dunia di bidang-bidang ini dan dapat berarti bahwa kerja sama internasional atau upaya pendanaan juga diakhiri atau dialihkan fokusnya, meskipun banyak yang telah beradaptasi saat pandemi di berbagai wilayah merebak.