Tiga orang juga terluka dalam penembakan itu, termasuk seorang gadis berusia lima tahun, kata polisi.
Setidaknya 10 orang tewas semalam dalam serangan bersenjata di Guayaquil, kota pelabuhan utama Ekuador dan pusat ekonomi di bawah keadaan darurat karena meningkatnya kekerasan narkoba, kantor kejaksaan dan polisi melaporkan.
Tiga orang terluka, termasuk seorang gadis berusia lima tahun, kata polisi, Minggu.
Sebuah senapan dan senapan kaliber 9 mm ditemukan di tempat kejadian, kantor kejaksaan Ekuador memposting di akun Twitternya.
“Kami percaya bahwa ini ada hubungannya dengan pertikaian antara kelompok kriminal terorganisir atas perebutan kontrol teritorial,” kata William Villaroel, komandan polisi nasional, pada konferensi pers.
“Saat ini, unit investigasi dan intelijen kami sedang melakukan tindakan operasional untuk mengidentifikasi mereka yang bertanggung jawab,” tweet Kepolisian Nasional sebelumnya pada hari Minggu. Tidak ada penangkapan langsung.
Serangan mengerikan, yang digambarkan oleh seorang saksi sebagai penembakan, terjadi di sebuah toko mekanik di barat daya kota.
Mayat terlihat tergeletak di trotoar dalam genangan darah, sementara orang-orang menangis dan berpelukan saat polisi menutup daerah itu, lapor AFP.
Kantor jaksa agung Ekuador mengatakan di Twitter bahwa pihaknya telah membuka “penyelidikan awal atas pembunuhan 10 orang menyusul serangan bersenjata pada Sabtu malam”.
Polisi setempat juga mengkonfirmasi jumlah korban tewas di Guayaquil, yang telah menjadi salah satu pusat pertumpahan darah antara geng penyelundup narkoba yang bersaing.
Lonjakan kekerasan baru-baru ini
Posisi kota pelabuhan di pantai Pasifik menjadikannya titik peluncuran strategis untuk pengiriman obat-obatan ke Amerika Serikat dan Eropa.
Pembunuhan itu adalah yang terbaru dalam gelombang kekerasan baru-baru ini, termasuk pembunuhan terkait geng dan kartel serta berbagai kerusuhan dan pembantaian di penjara, ketika pihak berwenang menindak geng dan menyita narkoba.
Seorang saksi serangan terbaru, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengatakan kepada AFP bahwa “terjadi penembakan” di tempat di mana beberapa orang sedang minum ketika sekelompok penyerang “datang dengan sepeda motor dan mengakhiri nyawa orang-orang yang ada di sini. ”.
Sejak 1 April, Guayaquil berada dalam keadaan darurat, memungkinkan militer untuk bergerak di jalanan dan memberlakukan jam malam. Tindakan tersebut mencakup jam malam dari pukul 01:00 hingga 05:00 (06:00 hingga 10:00 GMT).
Negara Amerika Selatan itu baru-baru ini mengizinkan warga sipil untuk membawa dan menggunakan senjata untuk pertahanan pribadi di tengah meningkatnya kejahatan yang dituduhkan pemerintah kepada geng-geng penyelundup narkoba.